Jiwaku,
cintamu laksana ukiran tua,
tapi tak pernah rapuh
dimakan gersangnya usia.
Jiwaku,
kau lukisan hamparan kata,
bagai gadis bertelanjang dada,
memadu perih bergelimang dosa,
tapi kau jiwa yang sebenarnya perkasa,
kau berjanji demi sebuah kesucian.
Gambarmu bagai pelangi,
di senja saga yang terpasung,
di sana gadis kecil menjerit,
kehilangan kasih dan sayang.
Percayalah jiwaku,
cintamu tak kan beku,
Aku dan kamu bercumbu demi kehormatan,
aku dan kamu merapat demi martabat,
perjuangan ini demi bertahan Hidup,
di sebuah negeri yang penuh darah dan air mata.
Jiwaku,
teruslah berdoa,
kau punya segalanya.
cintamu laksana ukiran tua,
tapi tak pernah rapuh
dimakan gersangnya usia.
Jiwaku,
kau lukisan hamparan kata,
bagai gadis bertelanjang dada,
memadu perih bergelimang dosa,
tapi kau jiwa yang sebenarnya perkasa,
kau berjanji demi sebuah kesucian.
Gambarmu bagai pelangi,
di senja saga yang terpasung,
di sana gadis kecil menjerit,
kehilangan kasih dan sayang.
Percayalah jiwaku,
cintamu tak kan beku,
Aku dan kamu bercumbu demi kehormatan,
aku dan kamu merapat demi martabat,
perjuangan ini demi bertahan Hidup,
di sebuah negeri yang penuh darah dan air mata.
Jiwaku,
teruslah berdoa,
kau punya segalanya.
Artikel Terkait
- Nurul
- Suci
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
Komentar