Kau hanya memandang diriku,
dari jauh
tanpa kata-kata.
Biar!
agar kau tak dengar desah nafas kecewaku.
Dalam perjalanan waktu,
orang-orang silih berganti,
tak terasa,
beribu wanita telah kau dekapi.
Menyakitkan!
mimpi buruk paling menakutkan !
Di persimpangan jalan itu
tak lagi kau tatap wajahku,
pergi dan menjauh.
Biar!
agar kau tak dengar ratap tangis terakhirku…
Jakarta
3 Desember 1994
dari jauh
tanpa kata-kata.
Biar!
agar kau tak dengar desah nafas kecewaku.
Dalam perjalanan waktu,
orang-orang silih berganti,
tak terasa,
beribu wanita telah kau dekapi.
Menyakitkan!
mimpi buruk paling menakutkan !
Di persimpangan jalan itu
tak lagi kau tatap wajahku,
pergi dan menjauh.
Biar!
agar kau tak dengar ratap tangis terakhirku…
Jakarta
3 Desember 1994
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
Komentar