Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Entri yang Diunggulkan

Keluarga Presiden

Foto Saroji Lagi Kerja

Ini adalah foto saya lagi kerja. Diambil menggunakan kamera samsung. Diposting ke blog menggunakan email. Sebelumnya ditransfer pake blutut ke nokia yang terjadi fotonya malah dalam posisi telentang. Diedit agar fotonya berdiri, tapi begitu diposting hasilnya fotonya tetap telentang.

Aktifitas Hari Ini

Haha.., :-D :-D :-D, aktifitas hari ini adalah bangun tidur, sholat subuh, baca Al Qur'an, kemudian mandi sambil mencuci, sarapan pagi meski hanya dengan seduhan mie instant dan secangkir white cofee, nikmat juga sih. Setelah itu buka lapak untuk menunggu pelanggan ngasih proyek, iddiiihhh, pemborong kali...? Aktifitasku ini biasa aja, namanya penjual keringat alias kerja serabutan di perantauan, sementara istriku di rumah mungkin sekarang udah ke pasar buat kulakan karena di rumah emang sambil jualan. Lho kok pake kata "mungkin" udah ke pasar? Ya memang kalo pagi-pagi kayak gini saya jarang telpon apalagi sms, karena saya tau pagi-pagi bagi seorang istriku adalah waktu yang super kuper duper sibuk, sibuk bikin sarapan buat my juniorku yang mau brangkat ke sekolah, sibuk nyatetin belanjaan, sibuk ngelayani orang belanja, juga sibuk nyatetin orang utan, eh utang maksudku. Yo wis, dirimu mungkin masih kurang sibuk kali, masih sempet ngurusin para tukang batu

Negeri Impian

Aku bermimpi tentang negeri impian negeri yang subur makmur dan kaya raya penduduknya ramah tamah dipimpin kepala negara yang bijaksana. Pernahkan Anda membayangkan negeri itu di depan mata kita tempat kaki kita berpijak tempat kita dilahirkan dan dibesarkan oleh ayah bunda tercinta ? Pernahkah Anda membayangkan betapa bahagia kita hidup di dalamnya tiada peperangan tiada penindasan tiada korupsi tiada pendustaan ? Pernahkah Anda membayangkan jauh di negeri Palestina dimana anak-anak meregang nyawa diterjang peluru para tentara negeri bedebah orang tua galau gulana telah sah-kah pembantaian umat manusia ? telah muliakah menumpahkan darah-darah manusia tak berdosa ? Ini bukan impian tapi kenyataan di sana anak-anak Palestina hidup di bawah bayang-bayang peperangan jihad fi sabilillah di sini anak-anak bermain layang-layang menikmati keindahan masa kecil dalam buaian bunda aku terus bermimpi tentang negeri yang indah dan permai jauh dari peperangan jauh dari genggaman penguasa haus

Di Manakah Keadilan?

Di manakah keadilan? Sepertinya tercampak terbuang,  di manakah aku mencarinya?  Ku kais di antara rerumputan dan bebatuan,  Di antara orang-orang berdasi hingga pengelana di pinggir jalanan.  Keadilan itu seperti emas yang teronggok di atas barang-barang rongsokan,  keadilan itu membawa malapetaka bagi orang-orang yang berhati curang,  mereka tahu akan celaka,  Tapi mata hati telah terlanjur buta.  Semua orang juga mendambakan keadilan,  Tapi jangan terlalu berharap dari kekuasaan manusia,  karena kadang penguasapun tak berdaya mengadili diri sendiri,  Yang berbuat curang.  Adillah pada diri sendiri sebelum menuntut keadilan dari orang lain,  Jangan pernah lelah mendoakan orang lalim,  Agar mereka tersadar kembali,  Bahwa keadilan itu indah meski berat untuk di tegakkan.  Tulisaan ini dibuat pada 27 Mei 2010 pada 15:16.

Cinta Dalam Perjalanan

Kekasihku dalam kerinduan ini bukankah cinta ini menjadi indah ? Dengannya aku mengingatmu memujimu mengagungkanmu. Kekasihku bersandarkan pilar tua ini mengenangmu laksana membaca cerita suka cita kita, bukankah akan merasa kehilangan karena telah dipisahkan ? Bukankah cintaku ini nyata ? Senyata cinta kasihmu di hatiku. Tapi hampir saja aku berbalik arah ketika mengetuk pintumu aku tiada bisa aku sangka telah musnah hakikat sebuah cinta aku sangka telah terpuruk segala daya untuk sekedar mengenangmu dan menyentuh jari-jari lentikmu. Aku hampir saja berbalik arah acuh dan nista ketika merindumu adalah fatamorgana ketika merengkuhmu adalah lembah hayalan. Kekasihku bukankah masih ada cinta sedikit sisa dari ratapan hamba berputus asa ini cinta masih ada meski sedikit tersisa dari ratapan hamba yang tersiksa jangan biarkan birahi ini membara menyentuh api di padang gersang jangan biarkan hamba bagai kuda jalang yang berlari liar menembus malam hitam pekat. Aku memang tidak berdaya

Puisi Patah Hati

Sungguh aku ingin bangkit dan beranjak pergi meninggalkan kegelapan ini, kekacauan ini. Telah tercampak cinta terbuang ke semak-semak, di sela rumput liar aku mengaduh, kemanakah gerangan orang-orang yang berorasi demi kasih dan sayang ?. Sungguh tak pernah terjual suara ini, sungguh perjalanan ini aku tak mengerti, sungguh kekacauan ini siapa peduli, siapa peduli diri merana ini ? Apakah menanti seorang anak kecil dari puncak tebing, bertirai daun, menengadahkan tangan, mengetuk pintu penghulu langit, memohon ampunan seribu dosa hatiku jelata, sungguh Nuh pun mengembangkan layar bahtera, meninggalkan negeri para durjana, hingga puncak tebingpun hanyalah lautan belaka. Duh, dimanakah cahaya ? bukankah lentera itu telah membumi di jiwa ? Lalu mengapa kepastian didustakan ? Bukankah dalam jiwa telah bersemayam fitrah ? Lalu mengapa cinta didustakan, dicampakan teronggok di semak belukar, di antara rumput-rumput liar ? Sungguh aku ingin bangkit dan beranjak pergi meninggalkan kege

Pengertian Tabarruk

Tabarruk artinya mengharap barakah, sedangkan menurut istilah artinya adalah : طَلَبُ زِياَدَةِ اْلخَيْرِ مِنَ اللهِ تَعاَلىَ "Mencari tambahan kebaikan dari Allah Ta'ala" وَالْمَعْنَى اْلاِصْطِلاَحِيْ للِتَّبَرُّكِ هُوَ: طَلَبُ ثُبُوْتِ الْخَيْرِ اْلإِ لَهِيَّ فيِ الشَّيْءِ Pengertian tabarruk menurut terminologi syar'iy adalah : "Mencari kebaikan pemberian Tuhan pada sesuatu yang ditetapkan kebaikannya pada sesuatu tersebut". [DR. Umar Abdullah Kamil, At Tabarruk : 4]. Secara sederhana tabarruk didivinisikan sebagai : مَعْنىَ التَّبَرُّكِ: طَلَبُ اْلبَرَكَةِ , وَالْبَرَكَةُ هِيَ النَّماَءُوَالزِّيَادَةُ Artinya tabarruk adalah mencari barakah. Sedang barakah adalah : perkembangan, dan tambahan dalam kebaikan. Sedang barakah menurut istilah adalah : َالْمُرَادُ بِاْلبَرَكَةِ هِيَ النُّمُوُّ وَالزِّ يَادَةُ مِنَ اْلخَيْرِ وَالْكَرَامَةِ "Yang dimaksud dengan barakah adalah berkembang dan bertambahnya kebaikan dan k

Galeri Alumnus UNIAT Jakarta Tahun 1991-1998

Reuni tahap awal alumni Universitas Islam At Tahiriyah Jakarta Tahun Akademi 1991-1998, bertempat di Situ Gintung, Ciputat, Jakarta Selatan tanggal 14 November 2015

Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh

Di ujung kemarau, saat dedaunan tak lagi luruh, kekeringan menepiskan debu, menghapuskan jejak langkahmu, aku diam sejenak, melupakan tawa dan perih, berdoa, meninggalkan petaka karma dari jiwa sebatang kara ini. Burung camar mengarungi samudera, makin menjauh seperti jauhnya hatimu dari hatiku, mungkin aku masih menunggumu di sini, di bandara ini, tapi bukan untuk cinta kita, bukan. Berhentilah mengutuk, karena langit telah penuh dengan keluhan kesahmu, berhentilah merajuk, tangismu tak lebih indah dari senyuman kecut. Gersang, kau tau bukan apa itu gersang? Serupa hamparan pasir tanpa padang ilalang, tanpa gubug tempat berteduh dan seteguk air. Aku tau kau laksana titik embun di pucuk daun, bening dan suci di hutan yang rimbun, berhentilah mengutuk, karena langit telah penuh dengan keluhan kesahmu, berhentilah merajuk, tangismu tak lebih indah dari senyuman kecut, berhentilah menanyakan siapa diri ini, karena diriku tak pernah menjadi sejarah dan prasasti.