Duh,
kini kau tahu,
otak-ku mulai binal,
nakal
dan liar !!!
Duh,
kau memperbesar malu-ku : "dasar pecundang
!!!"
menggigit, menendang,
kemudian membuang.
Duh,
tapi kali ini,
tak kan ku biarkan mulutku membual,
tak kan ku biarkan ku bersimpuh
di hadapan sedu sedan,
aku tahu cinta dan kasih,
juga tahu benci dan dendam......
Aku ingin surga
kini kau tahu,
otak-ku mulai binal,
nakal
dan liar !!!
Duh,
kau memperbesar malu-ku : "dasar pecundang
!!!"
menggigit, menendang,
kemudian membuang.
Duh,
tapi kali ini,
tak kan ku biarkan mulutku membual,
tak kan ku biarkan ku bersimpuh
di hadapan sedu sedan,
aku tahu cinta dan kasih,
juga tahu benci dan dendam......
Aku ingin surga
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
Komentar