Langsung ke konten utama

Entri yang Diunggulkan

Keluarga Presiden

Bukti kebenaran Allah

Bukti Tuhan itu Ada


Assalamu'alaikum wr wb,

Dari eBook "Iman, Islam, dan Ihsan"
http://syiarislam.wordpress.com

Beriman bahwa Tuhan itu ada adalah iman yang paling
utama. Jika seseorang sudah tidak percaya bahwa Tuhan
itu ada, maka sesungguhnya orang itu dalam kesesatan
yang nyata.
Benarkah Tuhan itu ada? Kita tidak pernah melihat
Tuhan. Kita juga tidak pernah bercakap-cakap dengan
Tuhan. Karena itu, tidak heran jika orang-orang
atheist menganggap Tuhan itu tidak ada. Cuma khayalan
orang belaka.
a. Kisah Ulama dan Atheist
Ada kisah zaman dulu tentang orang atheist yang tidak
percaya dengan Tuhan. Dia mengajak berdebat seorang
alim mengenai ada atau tidak adanya Tuhan. Di antara
pertanyaannya adalah: "Benarkah Tuhan itu ada" dan
"Jika ada, di manakah Tuhan itu?"
Ketika orang atheist itu menunggu bersama para
penduduk di kampung tersebut, orang alim itu belum
juga datang. Ketika orang atheist dan para penduduk
berpikir bahwa orang alim itu tidak akan datang,
barulah muncul orang alim tersebut.
"Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun
deras, maka sungai menjadi banjir, sehingga
jembatannya hanyut dan saya tak bisa menyeberang.
Alhamdulillah tiba-tiba ada sebatang pohon yang
tumbang. Kemudian, pohon tersebut terpotong-potong
ranting dan dahannya dengan sendirinya, sehingga jadi
satu batang yang lurus, hingga akhirnya menjadi
perahu. Setelah itu, baru saya bisa menyeberangi
sungai dengan perahu tersebut." Begitu orang alim
itu berkata.
Si Atheist dan juga para penduduk kampung tertawa
terbahak-bahak. Dia berkata kepada orang banyak,
"Orang alim ini sudah gila rupanya. Masak pohon bisa
jadi perahu dengan sendirinya. Mana bisa perahu jadi
dengan sendirinya tanpa ada yang membuatnya!" Orang
banyak pun tertawa riuh.
Setelah tawa agak reda, orang alim pun berkata,
"Jika kalian percaya bahwa perahu tak mungkin ada
tanpa ada pembuatnya, kenapa kalian percaya bahwa
bumi, langit, dan seisinya bisa ada tanpa penciptanya?
Mana yang lebih sulit, membuat perahu, atau
menciptakan bumi, langit, dan seisinya ini?"
Mendengar perkataan orang alim tersebut, akhirnya
mereka sadar bahwa mereka telah terjebak oleh
pernyataan mereka sendiri.
"Kalau begitu, jawab pertanyaanku yang kedua,"
kata si Atheist. "Jika Tuhan itu ada, mengapa dia
tidak kelihatan. Di mana Tuhan itu berada?" Orang
atheist itu berpendapat, karena dia tidak pernah
melihat Tuhan, maka Tuhan itu tidak ada.
Orang alim itu kemudian menampar pipi si atheist
dengan keras, sehingga si atheist merasa kesakitan.
"Kenapa anda memukul saya? Sakit sekali." Begitu
si Atheist mengaduh.
Si Alim bertanya, "Ah mana ada sakit. Saya tidak
melihat sakit. Di mana sakitnya?"
"Ini sakitnya di sini," si Atheist menunjuk-nunjuk
pipinya.
"Tidak, saya tidak melihat sakit. Apakah para
hadirin melihat sakitnya?" Si Alim bertanya ke orang
banyak.
Orang banyak berkata, "Tidak!"
"Nah, meski kita tidak bisa melihat sakit, bukan
berarti sakit itu tidak ada. Begitu juga Tuhan. Karena
kita tidak bisa melihat Tuhan, bukan berarti Tuhan itu
tidak ada. Tuhan ada. Meski kita tidak bisa
melihatNya, tapi kita bisa merasakan ciptaannya."
Demikian si Alim berkata.
Sederhana memang pembuktian orang alim tersebut. Tapi
pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada hanya karena
panca indera manusia tidak bisa mengetahui keberadaan
Tuhan adalah pernyataan yang keliru.
Berapa banyak benda yang tidak bisa dilihat atau
didengar manusia, tapi pada kenyataannya benda itu
ada?
Betapa banyak benda langit yang jaraknya milyaran,
bahkan mungkin trilyunan cahaya yang tidak pernah
dilihat manusia, tapi benda itu sebenarnya ada?
Berapa banyak zakat berukuran molekul, bahkan nukleus
(rambut dibelah 1 juta), sehingga manusia tak bisa
melihatnya, ternyata benda itu ada? (manusia baru bisa
melihatnya jika meletakkan benda tersebut di bawah
mikroskop yang amat kuat).
Berapa banyak gelombang (entah radio, elektromagnetik.
Listrik, dan lain-lain) yang tak bisa dilihat, tapi
ternyata hal itu ada?
Benda itu ada, tapi panca indera manusia lah yang
terbatas, sehingga tidak mengetahui keberadaannya.
Kemampuan manusia untuk melihat warna hanya terbatas
pada beberapa frekuensi tertentu, demikian pula suara.
Terkadang sinar yang amat menyilaukan bukan saja tak
dapat dilihat, tapi dapat membutakan manusia. Demikian
pula suara dengan frekuensi dan kekerasan tertentu
selain ada yang tak bisa didengar juga ada yang mampu
menghancurkan pendengaran manusia. Jika untuk
mengetahui keberadaan ciptaan Allah saja manusia sudah
mengalami kesulitan, apalagi untuk mengetahui
keberadaan Sang Maha Pencipta!
b. Alam Semesta. Siapakah Penciptanya?
Memang sulit membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Tapi
jika kita melihat pesawat terbang, mobil, TV, dan
lain-lain, sangat tidak masuk akal jika kita berkata
semua itu terjadi dengan sendirinya. Pasti ada
pembuatnya.
Jika benda-benda yang sederhana seperti korek api saja
ada pembuatnya, apalagi dunia yang jauh lebih komplek.
Bumi yang sekarang didiami oleh sekitar 8 milyar
manusia, keliling lingkarannya sekitar 40 ribu
kilometer panjangnya. Matahari, keliling lingkarannya
sekitar 4,3 juta kilometer panjangnya. Matahari, dan 8
planetnya yang tergabung dalam Sistem Tata Surya,
tergabung dalam galaksi Bima Sakti yang panjangnya
sekitar 100 ribu tahun cahaya (kecepatan cahaya=300
ribu kilometer/detik!) bersama sekitar 100 milyar
bintang lainnya. Galaksi Bima Sakti, hanyalah 1
galaksi di antara ribuan galaksi lainnya yang
tergabung dalam 1 "Cluster". Cluster ini bersama
ribuan Cluster lainnya membentuk 1 Super Cluster.
Sementara ribuan Super Cluster ini akhirnya membentuk
"Jagad Raya" (Universe) yang bentangannya sejauh
30 Milyar Tahun Cahaya! Harap diingat, angka 30 Milyar
Tahun Cahaya baru angka estimasi saat ini, karena
jarak pandang teleskop tercanggih baru sampai 15
Milyar Tahun Cahaya.
Bayangkan, jika jarak bumi dengan matahari yang 150
juta kilometer ditempuh oleh cahaya hanya dalam 8
menit, maka seluruh Jagad Raya baru bisa ditempuh
selama 30 milyar tahun cahaya. Itulah kebesaran
ciptaan Allah! Jika kita yakin akan kebesaran ciptaan
Tuhan, maka hendaknya kita lebih meyakini lagi
kebesaran penciptanya.
Dalam Al Qur'an, Allah menjelaskan bahwa Dialah
yang menciptakan langit, bintang, matahari, bulan, dan
lain-lain:
"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit
gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga
padanya matahari dan bulan yang bercahaya." [Al
Furqoon:61]
c. Adakah yang Mengatur Alam Semesta?
Ada jutaan orang yang mengatur lalu lintas jalan raya,
laut, dan udara. Mercusuar sebagai penunjuk arah di
bangun, demikian pula lampu merah dan radar. Menara
kontrol bandara mengatur lalu lintas laut dan udara.
Sementara tiap kendaraan ada pengemudinya. Bahkan
untuk pesawat terbang ada Pilot dan Co-pilot,
sementara di kapal laut ada Kapten, juru mudi, dan
lain-lain. Toh, ribuan kecelakaan selalu terjadi di
darat, laut, dan udara. Meski ada yang mengatur, tetap
terjadi kecelakaan lalu lintas.
Sebaliknya, bumi, matahari, bulan, bintang, dan
lain-lain selalu beredar selama milyaran tahun lebih
(umur bumi diperkirakan sekitar 4,5 milyar tahun)
tanpa ada tabrakan. Selama milyaran tahun, tidak
pernah bumi menabrak bulan, atau bulan menabrak
matahari. Padahal tidak ada rambu-rambu jalan, polisi,
atau pun pilot yang mengendarai. Tanpa ada Tuhan yang
Maha Mengatur, tidak mungkin semua itu terjadi. Semua
itu terjadi karena adanya Tuhan yang Maha Pengatur.
Allah yang telah menetapkan tempat-tempat perjalanan
(orbit) bagi masing-masing benda tersebut. Jika kita
sungguh-sungguh memikirkan hal ini, tentu kita yakin
bahwa Tuhan itu ada.
"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah
(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).
Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan
dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."
[Yunus:5]
"Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan
dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan
masing-masing beredar pada garis edarnya." [Yaa
Siin:40]
Sungguhnya orang-orang yang memikirkan alam, insya
Allah akan yakin bahwa Tuhan itu ada:
"Allah lah Yang meninggi-kan langit tanpa tiang
(sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia
berse-mayam di atas `Arsy, dan menundukkan matahari
dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang
ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya),
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu
meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu." [Ar
Ra'd:2]
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka." [Ali Imron:191]
d. Siapakah Pencipta Manusia dan Tumbuhan?
Terhadap manusia-manusia yang sombong dan tidak
mengakui adanya Tuhan, Allah menanyakan kepada mereka
tentang makhluk ciptaannya. Manusiakah yang
menciptakan, atau Tuhan yang Maha Pencipta:
"Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu
pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah
yang menciptakannya?" [Al Waaqi'ah:58-59]
"Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam?
Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang
menumbuhkannya?" [Al Waaqi'ah:63-64]
"Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang
menjadikannya?" [Al Waaqi'ah:72]
e. Bisakah Manusia Menciptakan Seekor Lalat?
Di ayat lain, bahkan Allah menantang pihak lain untuk
menciptakan lalat jika mereka mampu. Manusia mungkin
bisa membuat robot dari bahan-bahan yang sudah
diciptakan oleh Allah. Tapi untuk menciptakan seekor
lalat dari tiada menjadi ada serta makhluk yang bisa
bereproduksi (beranak-pinak), tak ada satu pun yang
bisa menciptakannya kecuali Allah:
"…Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah
sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun,
walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika
lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat
lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang
disembah." [Al Hajj:73]
Sesungguhnya, masih banyak ayat-ayat Al Qur'an
lainnya yang menjelaskan bahwa sesungguhnya, Tuhan itu
ada, dan Dia lah yang Maha Pencipta

Artikel Terkait

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lihatlah dan Perhatikanlah

Lihatlah dan Perhatikanlah apa yang terjadi di Negeri ini, tiap kali ada kejadian besar yang memicu kontroversi di tengah masyarakat, akan disusul dengan kejadian besar lainnya yang memicu kontroversi pula. Entah karena kebetulan atau sebuah konspirasi untuk menutupi dan mengalihkan perhatian masyarakat pada kejadian sebelumnya, ditambah dengan pemberitaan media massa yang ditayangkan bertubi-tubi dengan ramuan bahasa disertai pro dan kontra pendapat di tengah masyarakat, membuat kita sebagai pemirsa, pembaca, pendengar, yang kebanyakan awam dan mungkin marginal lantas bingung, resah, gelisah, geleng-geleng kepala, mengelus dada dan bertanya "mengapa?" Tak perlu saya sebutkan kejadian-kejadian macam apa yang terjadi di Negeri ini yang memicu kontroversi di tengah masyarakat. Bencana demi bencana juga membuat mata dan telinga kita "mungkin" agak kebal dan bebal dari rasa turut berduka cita atau sekedar berempati kepada mereka yang mengalami musibah, karena kita sendi...

Lindungi Situs Pasang Iklan Anda Dari Duplicate Content Dengan Plugin Trash Duplicates And 301 Redirection

Bila kita mempunyai situs khusus untuk pasang iklan, sering kali kita menjumpai pemasang iklan yang memasang iklan dengan judul dan isi iklan yang sama. Mungkin maksudnya dengan memasang iklan sesering mungkin dengan judul dan isi tulisan yang sama akan membuat produk yang diiklankan akan makin terkenal, tapi ini sangat dibenci oleh mesin penelusuran Google dan bisa berakibat situs pasang iklan tersebut dipenalti oleh Google alias dihapus dari mesin penelusuran Google. Pemasang iklan seperti ini dinamakan telah melakukan Duplicate Content. Untuk mencegah duplicate content terjadi pada situs kita terutama situs yang bermazhab Wordpress, maka alangkah baiknya kita segera memasang plugin yang dapat mencegah duplicate content. Banyak sekali pluginnya, salah satu di antaranya yaitu Plugin Trash Duplicates And 301 Redirection. Plugin Trash Duplicates And 301 Redirection ini sangat bagus, dapat memberi notifikasi kepada kita bila terjadi duplicate content pada isi blog kita. Adapun konfigur...

KETIKA KEBENARAN DIABAIKAN

Ketika kebenaran diabaikan kau tak akan berkata tidak meski nuranimu berkata tidak dan kau akan terhimpit dalam ketakutan merki seribu pasukan mengawalmu. Hukum itu untuk siapa tak lain adalah untuk kita semua sesungguhnya kita adalah sederajat punya hak asasi dan kewajiban yang sama ingatlah dimanapun kau berbuat kelak akan dipertanggungjawabkan tak berarti harta benda dikumpulkan jika amal kebajikan tak kau biasakan dua tahun lalu ketika permaisurimu telah tiada ternyata keagungan itu telah dicabut oleh Yang Maha Kuasa itulah bukti yang nyata kekuasaan dunia itu tiada kekal dan hanya meninggalkan ratapan Ketika rakyatmu kini kembali menggugat adalah karena keadilan itu milik semua orang. Jakarta 22 Desember 1998 -- CREATED BY : MUHAMMAD SAROJI

Kerinduan Al Qur'an

Sahabatku, Andai Al Qur'an bisa bicara, Ia akan berkata: "Waktu kau masih anak-anak, kau bagai teman sejatiku, dengan wudhu kau sentuh aku, dalam keadaan suci kau pegang aku, kau baca dengan lirih dan syahdu, sekarang kau telah dewasa, nampaknya kau sudah tidak berminat lagi padaku, apakah aku bacaan usang, yang tinggal sejarah? Sekarang kau simpan aku dengan rapih, kau biarkan aku sendiri. Aku menjadi kusam dalam lemari, berlapis debu, dimakan kutu dan rayap, ku mohon peganglah aku kembali, bacalah aku dengan fasih setiap hari, karena aku akan jadi penerang dalam kuburmu...

Pengingkaran Orang Kafir Terhadap Kehidupan Akhirat

"Dan alangkah hebatnya sekiranya engkau melihat tatkala mereka disuruh berdiri di pinggir neraka, lalu mereka berkata menyesal: Alangkah baiknya sekiranya kami dikembalikan hidup di dunia sekali lagi, kami tidak lagi akan mendustakan akan ayat-ayat Allah, dan kami akan menjadi orang-orang yang benar-benar beriman" "Bahkan telah nyata bagi mereka yang dahulunya tersembunyi (ghaib) bagi mereka. Sungguhpun begitu, sekiranya mereka dikembalikan dapat hidup sekali lagi di dunia, mereka pasti kembali kafir, kembali melakukan apa yang pernah mereka lakukan. Sesungguhnya mereka itu adalah pembohong" "Mereka berkata: Tidak ada kehidupan selain kehidupan di dunia ini, dan tidaklah kita akan dihidupkan kembali" (QS Al-an'am 27-29) Memang begitulah perangai orang-orang kafir, tidak meyakini adanya kehidupan akhirat, dan mereka hanya mementingkan kehidupan di dunia semata tanpa memperdulikan adanya dosa dan siksa yang kelak akan mereka terima.

Nasib

Kadang kita sudah berhati-hati tapi menjadi korban kecerobohan orang lain. Kadang kita ikhlas berniat menolong orang lain tapi dianggap sedang mencari muka.

Bersyukur Itu Indah

Ingin sehat dan panjang umur? Biasakanlah selalu bersyukur terhadap semua karunia Allah yang kita terima. Karena dengan membiasakan bersyukur terhadap segala nikmat, akan menjadikan hati kita menjadi lapang dan terbebas dari perasaan iri dan dengki kepada orang lain. Dan bersabarlah terhadap segala kesulitan dan penderitaan yang kita alami. Bersabar, berarti kita bertahan untuk tidak mengeluh, tidak mengutuk, tidak mencela, apalagi berprasangka bahwa Allah tidak adil dan tidak sayang terhadap kita, karena apapun yang kita terima, itulah yang terbaik untuk kita di mata Allah agar kita mengetahui hikmahnya. Biasakanlah bersyukur kepada sesama manusia (terhadap pemberian orang tua, suami, istri dll) agar kita diberi kemudahan untuk selalu bersyukur kepada Allah.

Bolos Sekolah

Neg kalau melhiat anak-anak sekolah, jam segini kok malah ngetem di tempat penitipan sepeda motor. Kalau ini terjadi pada anaku udah pasti tak slentik kupinge, apa mereka nggak "merasa" siang malam orang tua bekerja dan berdoa untuk kesuksesan mereka? -- © Copyright - All Rights Reserved

Masjid Dian Al Mahri

Surat Soekarno Buat Haryati

Yatie adikku wong ayu, Iki lho arloji sing berkarat kae. Kulinakna nganggo, mengko sawise sesasi rak weruh endi sing kok pilih: sing ireng, apa sing dek mau kae, apa karo-karone? Dus: mengko sesasi engkas matura aku (Dadi: senajan karo-karone kok senengi, aku ya seneng wae). Masa ora aku seneng! Lha wong sing mundut wanodya pelenging atiku kok! Aja maneh sekadar arloji, lha mbok apa-apa wae ya bakal tak wenehke. Tie, layang-layangku ki simpenen ya! Karben dadi gambaran cintaku marang kowe kang bisa diwaca-waca maneh (kita baca bersama-sama) ing tembe jen aku wus arep pindah-omah sacedake telaga biru sing tak ceritake dek anu kae. Kae lho, telaga biru ing nduwur, sak nduwure angkasa. Coba tutupen mripatmu saiki, telaga kuwi rak katon ing tjipta! Yen ing pinggir telaga mau katon ana wong lanang ngagem jubah putih (dudu mori lho, nanging kain kang sinulam soroting surya), ya kuwi aku, — aku, ngenteni kowe. Sebab saka pangiraku, aku sing bakal ndisiki tindak menyang kono, — aku, ndisiki ko...