Ketika mataku terpejam
dalam kegelapan jiwaku berkelana
aku kira hanyalah lamunan
dengan menyebut AsmaMu pelan-pelan
tubuhku bergetar
berguncang hebat
seakan separuh nyawaku keluar
meninggalkan ragaku mengambang di angkasa
aku mencoba tersadar
tapi memang bukan mimpi ataupun hayalan
dalam kesadaran yang sempurna
tapi ragaku bergetar semakin hebat
semakin aku mencoba tersadar
semakin aku tak berdaya
semakin lirih ku sebut AsmaMu
semakin diri ini terbelah dua
mata terpejam
lisan terbungkan
tapi aku sadar aku ada
dengan kesadaran kehendakku
aku berharap menuju kehadiratMu
memelukMu
melepas rindu
mengagungkan AsmaMu
dalam cahaya dan jalanMu
tapi aku tak berdaya
menembus tiraiMu aku tak kuasa
aku lemah
aku lelah
kemudian ku buka kelopak mata
aku sadar aku bukan siapa-siapa
tapi aku tahu
merinduMu bukan sia-sia.
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
Komentar