Ketika mataku terpejam
dalam kegelapan jiwaku berkelana
aku kira hanyalah lamunan
dengan menyebut AsmaMu pelan-pelan
tubuhku bergetar
berguncang hebat
seakan separuh nyawaku keluar
meninggalkan ragaku mengambang di angkasa
aku mencoba tersadar
tapi memang bukan mimpi ataupun hayalan
dalam kesadaran yang sempurna
tapi ragaku bergetar semakin hebat
semakin aku mencoba tersadar
semakin aku tak berdaya
semakin lirih ku sebut AsmaMu
semakin diri ini terbelah dua
mata terpejam
lisan terbungkan
tapi aku sadar aku ada
dengan kesadaran kehendakku
aku berharap menuju kehadiratMu
memelukMu
melepas rindu
mengagungkan AsmaMu
dalam cahaya dan jalanMu
tapi aku tak berdaya
menembus tiraiMu aku tak kuasa
aku lemah
aku lelah
kemudian ku buka kelopak mata
aku sadar aku bukan siapa-siapa
tapi aku tahu
merinduMu bukan sia-sia.
Lihatlah dan Perhatikanlah apa yang terjadi di Negeri ini, tiap kali ada kejadian besar yang memicu kontroversi di tengah masyarakat, akan disusul dengan kejadian besar lainnya yang memicu kontroversi pula. Entah karena kebetulan atau sebuah konspirasi untuk menutupi dan mengalihkan perhatian masyarakat pada kejadian sebelumnya, ditambah dengan pemberitaan media massa yang ditayangkan bertubi-tubi dengan ramuan bahasa disertai pro dan kontra pendapat di tengah masyarakat, membuat kita sebagai pemirsa, pembaca, pendengar, yang kebanyakan awam dan mungkin marginal lantas bingung, resah, gelisah, geleng-geleng kepala, mengelus dada dan bertanya "mengapa?" Tak perlu saya sebutkan kejadian-kejadian macam apa yang terjadi di Negeri ini yang memicu kontroversi di tengah masyarakat. Bencana demi bencana juga membuat mata dan telinga kita "mungkin" agak kebal dan bebal dari rasa turut berduka cita atau sekedar berempati kepada mereka yang mengalami musibah, karena kita sendi...
Komentar