Selama ini kita dimanja dengan fasilitas seluler yang luar biasa dari para operator seluler di indonesia, dari bonus ngobrol sampai puas milik XL, SimPati PEDE, bicara tanpa batas milik AXIS, bahkan gratis internetan milik Three maupun Telkomsel.
Semua program promo ditujukan untuk kepuasan pelanggan dan menjaring
pelanggan baru. Berdasarkan hasil survey, tarif seluler di indonesia
merupakan tarif termurah di asia. Prospek yang cerah karena pangsa
pasar yang luar biasa besar menjadikan para operator cenderung
meluncurkan promo dengan persaingan yang kurang sehat.
Okelah itu kebijaksanaan operator yang barangkali sudah
dipertimbangkan masak-masak untung ruginya. Tinggal bagaimana kita
sebagai pelanggan memanfaatkan berbagai fasilitas dan bonus dengan
bijaksana. Banyak sekarang para pelanggan memanfaatkan kemudahan ini
untuk mengumbar kesenangan nafsu dengan berpacaran jarak jauh
menggunakan kata-kata kotor yang membawa dosa,berkirim gambar
porno,dan lain sebagainya. Sekarang dunia maya berada di ujung jari
kita. Kita sendiri yang akan menentukan mau dibawa kemana diri kita
dengan qerangkat seluler kita,mau menuju keberkahan hidup atau jalan
meluncur ke neraka jahanam.
Lihatlah dan Perhatikanlah apa yang terjadi di Negeri ini, tiap kali ada kejadian besar yang memicu kontroversi di tengah masyarakat, akan disusul dengan kejadian besar lainnya yang memicu kontroversi pula. Entah karena kebetulan atau sebuah konspirasi untuk menutupi dan mengalihkan perhatian masyarakat pada kejadian sebelumnya, ditambah dengan pemberitaan media massa yang ditayangkan bertubi-tubi dengan ramuan bahasa disertai pro dan kontra pendapat di tengah masyarakat, membuat kita sebagai pemirsa, pembaca, pendengar, yang kebanyakan awam dan mungkin marginal lantas bingung, resah, gelisah, geleng-geleng kepala, mengelus dada dan bertanya "mengapa?" Tak perlu saya sebutkan kejadian-kejadian macam apa yang terjadi di Negeri ini yang memicu kontroversi di tengah masyarakat. Bencana demi bencana juga membuat mata dan telinga kita "mungkin" agak kebal dan bebal dari rasa turut berduka cita atau sekedar berempati kepada mereka yang mengalami musibah, karena kita sendi...
Komentar