Direngkuhanmu memeluk gunung
ketika anak itik menyibak air
diujung malu aku berlalu
mengaca diri tiada berpunya
di sepanjang jalan doa berkait
beribu tangan fakir bertaut
mengiring elang mengarung angkasa
di sepanjang jalan aku berfikir
telah benarkah kaki ini melangkah ?
Di sepanjang hari aku bertanya
telah putihkah hitamnya sejarah ?
Dada ini seakan meledak
kalut berdebu bara berpijar.
Begitu kelabukah perjalanan sejarah
tak berguna setumpuk ijazah
tak berguna secarik tanda tangan
tak berguna selembar uang
tak berguna satu satunya nyawa...
Perjalanan ini
hendak kemana mencari asa bersinar
coreng moreng darah yang tertumpah
membasuhi aspal yang bergelombang
duh..
Andai diri ini punya teman
tentu aku tak menjerit kesepian
andai saja diri ini punya daya
tentu kan kupecahkan bukit bukit karang.
Perjalanan ini
hendak kemana mencari tambatan
kokok ayam telah bersahutan
fajar telah bersinar
azan subuh lantang berkumandang
nyanyian sunyi telah usai didendangkan
angin pagi bertiup perlahan
perjalanan ini
begitu kelabukah...
Pemalang 26 september 2000
Artikel Terkait
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
Komentar