Kapankah....
kusebut namamu di penghujung malam,
ku tarik nafas pelan-pelan,
dan ku suntingkan sebait do'a,
dan kau katakan : tidak.
Aku merajuk,
namamu tinggi sekali,
katamu bagai belati,
dan tatap matamu bagaikan rajawali.
Cintaku di peraduan,
bercumbu bersama mimpi,
rindu hanyalah hayalan,
kapankah kau datang,
kapankah....
kusebut namamu di penghujung malam,
ku tarik nafas pelan-pelan,
dan ku suntingkan sebait do'a,
dan kau katakan : tidak.
Aku merajuk,
namamu tinggi sekali,
katamu bagai belati,
dan tatap matamu bagaikan rajawali.
Cintaku di peraduan,
bercumbu bersama mimpi,
rindu hanyalah hayalan,
kapankah kau datang,
kapankah....
Artikel Terkait
- Cinta Yang Pudar
- Seraut Wajah
- Biarkan Cinta Berbicara
- Wajah-Wajah Cinta
- Paduan Jiwa
- Aksi bela islam
- Website Berandaiklan.com Menggunakan Aplikasi Plugin Pasang Iklan Yang Lebih Baik
- Foto Iqbal Operasi Usus Buntu
- Galeri Foto Iqbal Sakit Usus Buntu
- Foto Iqbal Sakit Usus Buntu
- Foto Iqbal Waktu Operasi Usus Buntu
- Foto Saroji Lagi Kerja
- Galeri Alumnus UNIAT Jakarta Tahun 1991-1998
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
Komentar