Sepetik rinta telah hadir dariMu,
aku menadahnya dengan hati penuh harap,
nada-nada hati dan air mata menjadi satu rasa,
yang tak dapat terucapkan.
Engkau bimbing tanganku,
melangkah,
berlari menembus cakrawala kehidupan,
masa lalu jauh sudah,
tapi menjadi kenangan yang indah,
bekal menuju kasihMu,
yang abadi sepanjang masa.
@
Jakarta 9 Januari 1992
Komentar