Ada sesal,
sejenak Engkau tiba,
terlanjur aku terpuruk bernama nafsu
Engkau memburunya dikatakan , itu derita.
Prasangka bertahta tak mungkin jua Engkau dapatkan aku,
karena cinta itu terpetak-petak,
terlanjur aku terpuruk di dalamnya,
terlanjur kau tak kan dapat mencapaiku,
untuk bersatu di dalamnya.
Mungkin ini awal dihempaskannya aku dari kesucian sukma,
dicampak jauh sukma itu menjauhi badan.
Duh Gusti,
bukan Kau yang mesti memburuku,
karena rasa cinta kasih Mu,
akulah yang mesti merindukanMu.
Duh Gusti,
beri aku waktu sedetik lagi,
untuk mencampak prasangka di dada ini,
biar cinta itu mengalir,
mengalirkan air cinta sebening telaga,
dari surga suciMu
dan kelak Kau katakan itu kebahagiaan.
Duh Gusti,
inilah cintaku,
yang tak terpetak-petak
--
© Copyright - All Rights Reserved
sejenak Engkau tiba,
terlanjur aku terpuruk bernama nafsu
Engkau memburunya dikatakan , itu derita.
Prasangka bertahta tak mungkin jua Engkau dapatkan aku,
karena cinta itu terpetak-petak,
terlanjur aku terpuruk di dalamnya,
terlanjur kau tak kan dapat mencapaiku,
untuk bersatu di dalamnya.
Mungkin ini awal dihempaskannya aku dari kesucian sukma,
dicampak jauh sukma itu menjauhi badan.
Duh Gusti,
bukan Kau yang mesti memburuku,
karena rasa cinta kasih Mu,
akulah yang mesti merindukanMu.
Duh Gusti,
beri aku waktu sedetik lagi,
untuk mencampak prasangka di dada ini,
biar cinta itu mengalir,
mengalirkan air cinta sebening telaga,
dari surga suciMu
dan kelak Kau katakan itu kebahagiaan.
Duh Gusti,
inilah cintaku,
yang tak terpetak-petak
--
© Copyright - All Rights Reserved
Artikel Terkait
- Tuhanku
- Potret
- Khalwat
- Dalam Sujudku
- Kadang Kita Membutuhkan kesendirian
- Tuhan
- Kebahagiaan ?
- Sabda Pandhita Ratu
- Nasehat Orang Tua Yang Sederhana
- Sifat Tahammul
- Keajaiban Kebaikan
- Jangan Putus Asa
- Ibarat Bulu di Jari Kelingking
- Mutiara Hikmah
- Rindu Nabi, Rindu Rasulullah
- Berjalan Perlahan
- Mendung, Suram dan Kelabu
- Ketika Kebenaran Diabaikan
- Mama, Keteguhan dan Kebenaran
- Kebahagiaan Hidup Diawali Dari Rumah
Komentar