Aktifitas hidup keseharian yang menguras tenaga dan fikiran kadang membuat diri ini jenuh dan dan merasakan tertekan. Diibaratkan mesin diesel yang berputar seharian, ia pun akan panas dan membutuhkan waktu untuk beristirahat.
Tapi manusia bukan diesel yang kalau beristirahat akan beristirahat tanpa mimpi tanpa kenangan. Tapi manusia adalah ruh yang sempurna yang menyatu dengan jazad yang fana. Kekekalan yang bersatu dalam zat yang akan rusak. Itulah manusia, dalam kelemahannya itulah hakekatnya adalah kelebihannya. Ia akan hidup dengan beraneka problem. Tapi sebenarnya
problem itu bukan masalah. Masalah sesungguhnya adalah jalan keluar dari problem itu sendiri. Bagaimana akan menghadapi dan menyelesaikan problem kalau kita bukan
makhluk yang berakal ? Itulah uniknya manusia, walau problem kehidupan juga masih dalam batas-batas kemampuan manusia tapi bukan berarti semua manusia mau dan
mampu menghadapi masalahnya, kalau kita orang yang berjiwa lemah tentu akan mudah berputus asa dan lari dari masalah. Minimal orang yang berjiwa tegar pun akan mengalami depresi berat menghadapi masalah yang
bertumpuk-tumpuk. Solusi pun bermacam-macam dari yang berlari ke minuman keras sampai dengan mengunnci diri di tempat tidur seharian.
Kita umat yang beriman punya solusi cantik untuk meredam
gejolak emosi dan depresi dengan selalu mendekatkan diri pada ALLAH SWT melalui sholat, membaca Al qur'an, beri'tikaf di masjid dan bentuk-bentuk ibadah lainnya. Ada saatnya kita mencampakkan urusan dan
kebisingan dunia, kita berlari menuju kesendirian bersama dengan Tuhan untuk bercengkrama, mengadukan nasib dan merayu Tuhan akan kebaikan-kebaikan dan keberkahan yang selama ini kita impikan.
Ada kalanya kita memang membutuhkan kesendirian untuk mengintrospeksi diri dan menyusun kembali langkah-langkah kehidupan di masa yang akan
datang...
Komentar