Sejak kecil
dan senantiasa
bertahun aku dalam kesendirian.
Ibu
potretmu itu sejuk dan teduh
tapi bisu tanpa suaramu
selalu aku tanyakan
kapan aku kan berjumpa denganmu.
Senantiasa
bertahun aku dalam kesendirian
tanpa hidupmu
sedangkan bayangmu hadir dalam kebisuanku.
Tanpa hidupmu
kau hantarkan aku menjadi bagian dari hidup
di dunia yang penuh pergolakan semu.
Ibu
tanpa hidupmu
selalu kupendam kerinduan yang dalam
padamu.
Pemalang 16 agustus 1989
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Ketika Aku Sendiri
- Mengenal Diri Sendiri
- Mawar Dalam Gelas
- Kedamaian
- Trauma
- Sunyi
- Tuhanku
- Suara
- Cinta Yang Hilang
- Potret
- Bunda
- Cerita Cinta Sang Penyair
Komentar