Berjalan-lah perlahan,
karena memang tidak bisa berlari.
Sedikit demi sedikit-lah tapi pasti,
karena hanya inilah daya yang kita miliki.
Merangkak itu tidak hina,
tertatih-tatih juga tidak lantas menjadi mati.
Berjuang itu biasa,
dan kalau tidak mau berjuang lebih baik-lah mati.
Dihina itu biasa,
karena memang kalau tidak dipuji,
ada kemungkinan-lah akan dihina,
merana itu hanya persoalan hati,
hati yang merana-pun pantas mendamba kebahagiaan.
Bukan-lah kebahagiaan kalau sang pangeran bersembah sujud di kaki sang puteri,
bukan pula kebahagiaan kalau hanya memandang harta belaka,
jangan hinakan jiwa yang memendam cinta suci,
karena cinta suci yang dihina 'kan menjadi laknat terbawa mati.
--
© Copyright - All Rights Reserved
karena memang tidak bisa berlari.
Sedikit demi sedikit-lah tapi pasti,
karena hanya inilah daya yang kita miliki.
Merangkak itu tidak hina,
tertatih-tatih juga tidak lantas menjadi mati.
Berjuang itu biasa,
dan kalau tidak mau berjuang lebih baik-lah mati.
Dihina itu biasa,
karena memang kalau tidak dipuji,
ada kemungkinan-lah akan dihina,
merana itu hanya persoalan hati,
hati yang merana-pun pantas mendamba kebahagiaan.
Bukan-lah kebahagiaan kalau sang pangeran bersembah sujud di kaki sang puteri,
bukan pula kebahagiaan kalau hanya memandang harta belaka,
jangan hinakan jiwa yang memendam cinta suci,
karena cinta suci yang dihina 'kan menjadi laknat terbawa mati.
--
© Copyright - All Rights Reserved
Artikel Terkait
- Bunga Kamboja Putih
- Hening
- Ayorame.com
- Bagaikan Burung Dalam Sangkar
- Sabda Pandhita Ratu
- Nasehat Orang Tua Yang Sederhana
- Sifat Tahammul
- Keajaiban Kebaikan
- Jangan Putus Asa
- Ibarat Bulu di Jari Kelingking
- Di Atas Segala Cinta
- Mutiara Hikmah
- Rindu Nabi, Rindu Rasulullah
- Berjalan Perlahan
- Khalwat
- Mendung, Suram dan Kelabu
- Ketika Kebenaran Diabaikan
- Mama, Keteguhan dan Kebenaran
- Kebahagiaan Hidup Diawali Dari Rumah
- Seraut Wajah
Komentar