Selama masa kampanye menjelang dilaksanakannya Pemilu pada 9 April 2009 ini, banyak kita saksikan di televisi debat para calon legislatif yang menyampaikan argumentasi beragam menghadapi lawan politiknya.
Kebanyakan para calon legislatif yang ditampilkan memang memiliki wawasan yang cukup tentang tugas-tugas yang akan diemban kalau mereka terpilih nanti.
Tapi ironisnya mereka selalu mendapat tanggapan yang negatif dari masyarakat baik melalui sms maupun dialog interaktif.
Wajar masyarakat kita menilai negatif niat dan kiprah para calon
legislatif, karena pengalaman kita selama ini banyak disuguhi oleh
berbagai kasus kriminal dilakukan oleh para anggota dewan yang
terhormat itu, dari kasus korupsi dan kolusi yang tertangkap tangan oleh KPK, perselingkuhan, dan lain sebagainya.
Pada awalnya para anggota dewan itu memiliki komitmen
untuk bertindak bersih dan jujur serta tidak korupsi. Tapi
kenyataannya di tengah-tengah jabatannya yang penuh godaan harta, tahta dan wanita itu banyak anggota dewan yang gelap hati dan melupakan tujuan awal menjadi anggota dewan.
Mereka terjerumus ke lubang yang mereka gali sendiri
Komentar