Seperti angin,
cintamu yang lembut menyentuh bibir.
Berjalan dan berlarian menitih pematang,
bukan buih yang beterbangan,
kaulah asaku,
di sela mimpi yang berbalut sedih.
Kau permataku,
laksana bougenville dibasahi embun,
tanganku teguh meraut,
meski sakit tertusuk duri,
kaulah miliku,
tak peduli kau deritaku,
kaulah mata hatiku
tak peduli kaulah kecewaku.
Aku kan berlari mendekapmu,
dan tak pernah berpaling.
cintamu yang lembut menyentuh bibir.
Berjalan dan berlarian menitih pematang,
bukan buih yang beterbangan,
kaulah asaku,
di sela mimpi yang berbalut sedih.
Kau permataku,
laksana bougenville dibasahi embun,
tanganku teguh meraut,
meski sakit tertusuk duri,
kaulah miliku,
tak peduli kau deritaku,
kaulah mata hatiku
tak peduli kaulah kecewaku.
Aku kan berlari mendekapmu,
dan tak pernah berpaling.
Artikel Terkait
- Cinta Yang Pudar
- Bunga Dahlia
- Bunga Gladiol
- Biarkan Cinta Berbicara
- Januari Yang Biru
- Kesetiaan
- Gallery Bunga Mawar
- Bunga Tulip
- Bunga Amarilis
- Bunga Anggrek
- Hiduplah Dengan Berbuat Baik
- Paduan Jiwa
- Aksi bela islam
- Website Berandaiklan.com Menggunakan Aplikasi Plugin Pasang Iklan Yang Lebih Baik
- Foto Iqbal Operasi Usus Buntu
- Galeri Foto Iqbal Sakit Usus Buntu
- Foto Iqbal Sakit Usus Buntu
- Foto Iqbal Waktu Operasi Usus Buntu
- Foto Saroji Lagi Kerja
- Galeri Alumnus UNIAT Jakarta Tahun 1991-1998
Komentar