Jejak yang hilang Menuju kotamu di antara gerimis dan senja yang kelabu menelusuri deretan gedung-gedung tinggi, kekar dan kelihatan angkuh hingga terlintas di hati andai tangan ini mengetuk masih adakan kesempatan bagiku untuk dibukakan pintu ? Lapak-lapak kaki lima itu mungkinkah saudaraku ada di dalam sana andai ya oh betapa malang kiranya karena penggusuran itu hanya menunggu detik tiba dengan deru bolduser, menebar genderang perang memberantas kemiskinan memberantas kebodohan. Senja itu kucari jejak-jejak yang hilang bukan diguyur air hujan, bukan kekasihku telah hilang nyanyianku tak lagi berkumandang kasih sayangku tak lagi ramah perjuanganku tak lagi indah, terjajah ternoda runtuh berserakan di kota tua. Gerimis masih berkepanjangan ketika seruan adzan berkumandang di lantaiMu hamba berserah badan bersujud menangis sedu-sedan benarkah telah hilang jejak-jejak harapan tempat tumbuhnya bunga-bunga kasih sayang ? Anak kecil tidur terlena tiada menangisi ibunya yang kecewa Mengapa ...
Berjuang, Berpikir dan Berinspirasi