Jakarta,
ketika hati ini mulai membanding-bandingkan
ketika mulai mencoba untuk mengerti
bahwa hidup ini ada damai dan kemarahan
ada cemburu dan kealpaan
bukankah kekurangan itu wajar ?
Bukankah kebodohan itu bagaian dari kehidupan ?
Wajar bukan ?
ketika hati ini mulai membanding-bandingkan
ketika mulai mencoba untuk mengerti
bahwa hidup ini ada damai dan kemarahan
ada cemburu dan kealpaan
bukankah kekurangan itu wajar ?
Bukankah kebodohan itu bagaian dari kehidupan ?
Wajar bukan ?
Jakarta,
ketika aku mulai menyadari
bahwa ada yang menganggap tidak wajar
terhadap kewajaran itu,
aku mencoba untuk introspeksi diri
barangkali hatiku ini memang bodoh
jahat dan jahiliyah !
Ya !
Barangkali di Jakarta ini
aku bodoh, jahat dan jahiliyah !!
Jakarta,
ketika kembali aku berintrospeksi diri
ketika aku menyadari
bahwa kekerdilan tidak harus menjadi alasan untuk membenci
toh aku tetap orang kecil
yang masih mempunyai mimpi.
[tags Jakarta, bodoh, jahat, jahiliyah, kecil, mimpi]
Artikel Terkait
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
Komentar