Dari timur ke barat
negeri ini selalu dirundung musibah
dari peperangan antar sesama rakyat
sampai bencana alam yang dahsyat,
dari kecurangan aparat-aparat bangsat
sampai kesulitan hidup yang hampir membuat masyarakat sekarat.
Kata orang ini negeri para bedebah,
sehingga wajar ini negeri berlimpah air bah
kata orang ini negeri para durjana,
sehingga wajar ini negeri mudah dihina,
kata orang ini negeri para pendurhaka,
sehingga wajar ini negeri bagaikan neraka.
Asap pembakaran hutan di sepanjang sumatera dan kalimantan,
bagaikan konspirasi sebuah genosida.
Dari timur ke barat
ini negeri bersimbah air mata rakyat,
berceceran darah hampir tanpa makna karena ulah para begal,
jerit tangisan mohon ampun dari segala khilaf seakan tak berguna.
Hampir semua mantan pejabat masuk penjara
dengan dakwaan kejahatan yang hampir sama,
korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan,
pejabat yang sekarang berkuasa
seakan tengah menunggu giliran,
bilakah mereka mendapat giliran menduduki kursi pesakitan,
seakan telah durhaka semua manusia.
Dari timur ke barat
mengalun doa memohon ampunan,
mengalir deras pula bala dan bencana,
Kapankah negeri ini berlimpahan rahmat
damai dan sejahtera,
seluruh rakyat lelah menanti penuh harap
mengukir penantian dalam kecemasan dan keputusasaan...
negeri ini selalu dirundung musibah
dari peperangan antar sesama rakyat
sampai bencana alam yang dahsyat,
dari kecurangan aparat-aparat bangsat
sampai kesulitan hidup yang hampir membuat masyarakat sekarat.
Kata orang ini negeri para bedebah,
sehingga wajar ini negeri berlimpah air bah
kata orang ini negeri para durjana,
sehingga wajar ini negeri mudah dihina,
kata orang ini negeri para pendurhaka,
sehingga wajar ini negeri bagaikan neraka.
Asap pembakaran hutan di sepanjang sumatera dan kalimantan,
bagaikan konspirasi sebuah genosida.
Dari timur ke barat
ini negeri bersimbah air mata rakyat,
berceceran darah hampir tanpa makna karena ulah para begal,
jerit tangisan mohon ampun dari segala khilaf seakan tak berguna.
Hampir semua mantan pejabat masuk penjara
dengan dakwaan kejahatan yang hampir sama,
korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan,
pejabat yang sekarang berkuasa
seakan tengah menunggu giliran,
bilakah mereka mendapat giliran menduduki kursi pesakitan,
seakan telah durhaka semua manusia.
Dari timur ke barat
mengalun doa memohon ampunan,
mengalir deras pula bala dan bencana,
Kapankah negeri ini berlimpahan rahmat
damai dan sejahtera,
seluruh rakyat lelah menanti penuh harap
mengukir penantian dalam kecemasan dan keputusasaan...
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
Komentar