Untukmu aku hidup,
sepanjang hari dengan bibir dan hati terkunci.
Untukmu aku berdiri, sepanjang hari dengan air mata yang tertahan,
Tapi dalam hatiku,
api cinta selalu membakar untukmu.
Kehidupan telah membawaku ke dalam masa lalu,
dikelilingi oleh kenangan yang tak berujung.
Aku mencari sebuah jawaban,
aku tak pantas untukmu.
Atau memang kau tak pantas untukku.
Begitu banyak cobaan yang menumpuk,
kedamaian yang kurindukan,
cinta dan kasih sayang.
Bagaimana aku bisa menggambarkan kekejaman dunia ini,
Aku diperintahkan bahwa aku harus hidup,
tapi tanpamu
diperintahkan bahwa aku harus tegak berdiri,
tanpa cintamu.
--
© Copyright - All Rights Reserved
sepanjang hari dengan bibir dan hati terkunci.
Untukmu aku berdiri, sepanjang hari dengan air mata yang tertahan,
Tapi dalam hatiku,
api cinta selalu membakar untukmu.
Kehidupan telah membawaku ke dalam masa lalu,
dikelilingi oleh kenangan yang tak berujung.
Aku mencari sebuah jawaban,
aku tak pantas untukmu.
Atau memang kau tak pantas untukku.
Begitu banyak cobaan yang menumpuk,
kedamaian yang kurindukan,
cinta dan kasih sayang.
Bagaimana aku bisa menggambarkan kekejaman dunia ini,
Aku diperintahkan bahwa aku harus hidup,
tapi tanpamu
diperintahkan bahwa aku harus tegak berdiri,
tanpa cintamu.
--
© Copyright - All Rights Reserved
Artikel Terkait
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
Komentar