Dalam kegelapan mata ini memandang,
menelusuri jalanan terjal dan berliku,
mata ini jalang menerawang,
betapa keteguhan kukuh hampir terbuang,
sungguh,
hampir tercampakkan
Dalam kerinduan rasa ini menghayati cerita lama, membaca bahasa kalbu
dalam diam,
sungguh coretan kecil ini hampir musnah terbuang, bagai kertas tipis
terbakar api,
tapi mata hati cinta tak pernah lupa,
ini cinta adalah bunda meski doa suci hampir tiada,
ini perjalanan adalah bunda,
meski diam dalam seribu bahasa.
© Copyright - All Rights Reserved
menelusuri jalanan terjal dan berliku,
mata ini jalang menerawang,
betapa keteguhan kukuh hampir terbuang,
sungguh,
hampir tercampakkan
Dalam kerinduan rasa ini menghayati cerita lama, membaca bahasa kalbu
dalam diam,
sungguh coretan kecil ini hampir musnah terbuang, bagai kertas tipis
terbakar api,
tapi mata hati cinta tak pernah lupa,
ini cinta adalah bunda meski doa suci hampir tiada,
ini perjalanan adalah bunda,
meski diam dalam seribu bahasa.
© Copyright - All Rights Reserved
Artikel Terkait
- Puisi Untuk Nina
- Makan Itu Cinta !!!
- Permaisuri
- Permaisuri
- Permaisuri
- Cinta Yang Pudar
- Seraut Wajah
- Biarkan Cinta Berbicara
- Wajah-Wajah Cinta
- Paduan Jiwa
- Aksi bela islam
- Website Berandaiklan.com Menggunakan Aplikasi Plugin Pasang Iklan Yang Lebih Baik
- Foto Iqbal Operasi Usus Buntu
- Galeri Foto Iqbal Sakit Usus Buntu
- Foto Iqbal Sakit Usus Buntu
- Foto Iqbal Waktu Operasi Usus Buntu
- Foto Saroji Lagi Kerja
- Galeri Alumnus UNIAT Jakarta Tahun 1991-1998
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
Komentar