Engkau berpaling dari rasa kasihku
masih ada sisa-sisa cinta
yang bila dipupuk menjadi sia-sia
antara Engkau dan Aku tak lagi terjalin rindu
Aku mengerti
Aku bukan milikmu
yang sejati.
Sembilan purnama telah berlalu
tapi masih menyisakan kenangan yang pedih
tapi kita mencoba tak peduli
karena menangis tak berarti
bunga mawar yang menjalin kisah kasih kita
kini tinggal duri yang menancap di hati
luka itu berdarah
sakit itu tak terlupa.
Antara Engkau dan Aku
ingatlah ketika kita berdua di pelabuhan sunda kelapa dulu
ketika itu senja mulai turun
warna jingga menghiasi cakrawala
kau berjanji kita selalu sehati
dan angin dingin menyibak rambut hitammu
indah terurai bagai sutra yang lembut
ku kira kita selamanya
ternyata perjalanan usia mengukir takdir cinta
jabat tangan di kala itu
adalah pertemuan terakhir
dan sembilan purnama telah berlalu
mengantarkan aku di jalanan berbatu
merengkuhi dingin dan sepi
menghayati pergolakan hidup
sendiri.
Bogor
2 November 1996
Artikel Terkait
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
Komentar