ketika itu aku berteriak, merdeka !
Merdeka dari belenggu dan penjajahan.
Ternyata itu awal penderitaan
itu jiwa tak mengingkari kata jiwa
ketika darah tertumpah dan merintih kepiluan
di persada tempat dulu dilahirkan dan dibesarkan
jiwaku terbelenggu
jasadku terkurung dalam tirai besi yang kelabu.
Dua belas tahun ku mendekam dalam penjara
sepi dari tangis ibunda dan teriakan, merdeka !
dan ketika aku bebas bagai burung-burung beterbangan
seakan telah musnah selaksa kebahagiaan
tak ada orang kecuali memandang dengan sebelah mata
tak ada orang kecuali dengan bisikan penuh kecurigaan
duh..!
dua belas tahun silam
ketika itu ku bela sebuah cinta
cinta yang di injak-injak orang
ku bela kasihku yang dicampak orang
ketika itu
jiwa ragaku kupertaruhkan untuk sebuah cinta !
Kini dari pintu ke pintu
ku berharap belas kasih orang
membujuk merayu demi sesuap makanan
tapi dimana ada orang percaya
pintu terkunci maaf tertutup
jiwa terkutuk telah terlanjur terpuruk.
Dari pintu ke pintu
tak lagi ku cari belas kasihan
ku berlayar menyeberang lautan
meninggalkan kasihku yang tak lagi mengenal
meninggalkan persadaku tempat aku dilahirkan
meninggalkan tali cinta yang telah terputus
mengubur segala harapan yang telah pupus.
Selamat tinggal bahagiaku
tempat dimana aku mengenal kasih sayang
ku jemput perjalanan sendiri
karena aku tahu
hidup tak selamanya kelabu.
Bogor
9 Juli 1997
--
Created By
Muhammad Saroji
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
Komentar