PERISTIWA LAMA
Dalam kelam aku membujuk
perasaan rindu tiada lagi dapat tertahan
terburu-buru nafsu merayu
kecewa dan sesal adalah tanda cinta.
Tak sebaik cinta dari kata-kata
kalimat merangkai melantunkan puisi
rindu ini bagiku adalah sebuah prahara
laksana cinta mati dimakan api.
Sebenarnya itu adalah sebuah peristiwa lama
luka yang pedih menjadi trauma
tekad hati hendak membasuhnya
namun hati dendam mencampak ketegarannya.
Luka
luka itu mengiringi kebahagiaan
gelap
malam ini bertambah kelam
kecewa
cinta itu terkubur dalam-dalam
hari ini mengambil hikmahnya
itulah kebijaksanaan.
Ciputat-Jakarta 27 Januari 1992
Artikel Terkait
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
Komentar