Mengapa tak kau katakan tidak ketika aku berkata tidak
kepercayaan itu begitu teguh
tapi kepercayaan itu luntur seketika
ketika ku tahu kau menikamku dari belakang.
kepercayaan itu begitu teguh
tapi kepercayaan itu luntur seketika
ketika ku tahu kau menikamku dari belakang.
Mengapa perjuangan itu berbuah nestapa
ketika ku tahu kau menggunting dalam lipatan
ini darahku
ini tetes keringatku
ini doaku
air mataku
remua untukmu
demi keagunganmu.
Kini aku mengerti
aku bukan siapa-siapa
bukan darah dagingmu
bukan jiwa ragamu
kau sentuh aku sekedar upah keringatku
kau sapa aku sekedar pelipur laramu.
Kini ku mengerti
perjuangan tak selamanya begitu
tak selamanya kau menindas aku
tak selamanya memerah keringatku
ini air mata kan berbicara
demi darah dan dagingku
demi jiwa ragaku
walaupun kau tikam aku dari belakang
tapi selamanya keadilan akan menang.
Pemalang
29 Juli 2000
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
Komentar