Bila seorang anak membalas budi kepada kedua orang tua dengan memberi makan makanan yang enak, membelikan baju baru atau apapun yang dibutuhkan kedua orang tua maka balas budi sang anak itu tidak akan mampu mengimbangi kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya.
Bagaimana mungkin akan sebanding, orang tua mengandung anak-anaknya selama sembilan bulan sepuluh hari dalam keadaan susah ,payah, melahirkannya dengan taruhan nyawa, menyusuinya selama dua tahun atau lebih dengan menghisap air susu sari pati makanan yang mengalir dari pembuluh-pembuluh darahnya, menuntun, mendidik mengeja kata-kata, menjaga dari mara bahaya dan lain sebagainya, sedangkan anak tak pernah sekalipun mengandung kedua orang tuanya, apalagi mengasuh dan merawatnya. Hanya satu harapan orang tua terhadap anak-anaknya, menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
Nabi Muhammad SAW pernah memberi isyarat akan balas budi anak yang sebanding dengan jasa kedua orang tuanya jika si anak yang sholeh itu mendapati kedua orang tuanya menjadi budak dan terpenjara, kemudian sang anak menebusnya dan memerdekakan keduanya.
Yang terjadi sekarang, banyak anak tidak memperdulikan kedua orang tua dengan mencampakkan nasehat-nasehat baiknya, tidak mendoakan keduanya, dan tidak mengasih sayanginya dengan kasih sayang yang pantas. Inilah sebenarnya anak yang durhaka,
na'udzubillah.
Komentar