Dia
adalah jiwa yang hadir
untuk mengisi kalbu
di saat aku kecewa.Dia
adalah laksana purnama yang sejuk
tempat aku berbagi rasa.
Dia
adalah juga naungan kalbu
bagi jiwaku yang pernah kecewa
karena hilangnya sebuah cinta.
Dia
adalah laksana bunga yang harum mewangi
mekar berseri sepanjang hari.
Dia
kini juga telah pergi
entah ke mana
meninggalkan aku sendiri
dalam sunyi.
@
Jakarta 5 november 1991
adalah jiwa yang hadir
untuk mengisi kalbu
di saat aku kecewa.Dia
adalah laksana purnama yang sejuk
tempat aku berbagi rasa.
Dia
adalah juga naungan kalbu
bagi jiwaku yang pernah kecewa
karena hilangnya sebuah cinta.
Dia
adalah laksana bunga yang harum mewangi
mekar berseri sepanjang hari.
Dia
kini juga telah pergi
entah ke mana
meninggalkan aku sendiri
dalam sunyi.
@
Jakarta 5 november 1991
Artikel Terkait
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
Komentar