Ketika hidup terlanjur bernama nestapa, jangan pernah mengatakan bahwa Tuhan itu melupakan. Mungkin hanya cubitan kecil di badan,agar kita tidak terlena memandang dunia.
Oh jangan pernah menyangka dunia itu kejam, atau bahkan Tuhan tak sayang, jangan.
Kalau saja kita tahu hakikat dunia,sesungguhnya semakin besar
keinginan kita pada dunia, semakin besar belenggu merantai hati kita.
Jangan pernah pula kita membenci dunia, karena langkah kaki kita, kasih sayang kita pada sesama, didasari keberadaan dunia, di sini kita lahir, dibesarkan dan dikembalikan jazad kita, di sini pula kita belajar kembali, mengeja kata kata, mengingat kembali perjanjian penghambaan, firman firman yang telahTuhan turunkan, sehingga tahulah kita bahwa kita itu pelupa dan suka berputus asa.
Sungguh
jangan pernah kita menyangka bahwa hidup ini penuh nestapa. Karenanya kita berjuang,dan mendapat kedudukan di sisi Tuhan sebagai hamba yang mau berjuang menghadapi keadaan.
Artikel Terkait
- Bermimpi Tentang Kebahagiaan
- Aku Ingin Mencintaimu Karena Allah
- Di Sini
- Kerinduan Al Qur'an
- Pengingkaran Orang Kafir Terhadap Kehidupan Akhirat
- Nasib
- Bangsa israel Adalah TERORIS Terbesar
- Hidayah dan kebebasan
- Keserakahan
- Meminta Itu Perintah
- Bersyukur Itu Indah
- Kemarahan
- Aku Di Sini Untuk Apa ?
- Merajut Harapan
- Sabda Pandhita Ratu
- Nasehat Orang Tua Yang Sederhana
- Sifat Tahammul
- Keajaiban Kebaikan
- Jangan Putus Asa
- Ibarat Bulu di Jari Kelingking
Komentar