Langsung ke konten utama

Entri yang Diunggulkan

Keluarga Presiden

Siapa Yang Wajib Qodho’ & Siapa Yang Wajib Fidyah Jika Tidak Puasa?

Pada pembahasan kali ini, kami akan mengupas seputar hal-hal berikur ini :

A. Qodho' & Fidyah.
B. Kewajiban Mengqodho' dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa walaupun sudah batal.
C. Sesuatu yang masuk ke rongga badan dari 5 (lima) lubang yang terbuka tapi tidak membatalkan puasa.
D. Permasalahan seputar Puasa.

A. Qodho' & Fidyah

Dalam permasalahan orang yang membatalkan Puasanya, baik disengaja maupun tidak itu terbagi ke dalam 4 (empat) keadaan, yaitu :

1. Wajib Qodho' & Fidyah
2. Wajib Qodho' tanpa Fidyah
3. Wajib Fidyah saja tanpa Qodho'
4. Tidak wajib Qodho' & Fidyah

Penjelasan :

1. Yang wajib Qodho' sekaligus Fidyah ada 2 (dua) yaitu :

a) Membatalkan Puasa karena Khawatir pada yang lain, seperti Ibu Hamil atau menyusui yang mengkhawatirkan Janin/Bayinya. Tapi jika ada kekhawatiran pada yang lain serta dirinya sendiri maka hanya wajib Qodho' saja.

b) Orang yang batal Puasanya akan tetapi ia telat mengqodho'nya sampai masuk Ramadhan berikutnya tanpa adanya Udzur seperti sakit, bepergian, menyusui atau lupa. Jika dia telat mengqodho'nya karena Udzur maka cukup mengqodho' saja tanpa Fidyah.

Ketentuan Fidyah : 1 (satu) Mud (6,7 ons) setiap hari batalnya, dan Fidyahnya berlipat sesuai terulangnya Tahun. Contoh : Punya tanggungan puasa 1 hari, sampai berlalu 2 Ramadhan berikutnya tidak sempat mengqodho' dengan tanpa Udzur maka dia wajib mengqodho' disertai membayar 2 (Mud). Dan Fidyah ini ditentukan dari Makanan Pokok negri tersebut, seperti Beras, Gandum, Kurma dll.

2. Wajib Qodho' saja tanpa Fidyah : Seperti orang yang Pingsan atau lupa niat di malam harinya, begitu juga orang yang sengaja membatalkan puasanya.

3. Wajib Fidyah saja tanpa Qodho' : Hanya teruntuk orang yang sudah lanjut usia yang terlalu berat baginya untuk berpuasa begitu juga orang sakit yang tidak ada harapan sembuh.

4. Tidak wajib Qodho' & Fidyah : Orang gila yang sebab kegilaannya tidak disengaja.

B. Kewajiban Mengqodho' dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa walaupun sudah batal sampai masuknya waktu Maghrib itu ada dalam 6 (enam) keadaan, yaitu :

1. Orang sengaja membatalkan puasanya.

2. Orang yang tidak berniat Puasa di malam harinya, sekalipun ia lupa.

3. Orang yang makan Sahur, sedangkan ia menyangka belum masuk waktu Shubuh akan tetapi pada kenyataannya sudah masuk waktu Shubuh.

4. Orang yang berbuka Puasa, sedangkan ia menyangka sudah masuk waktu Maghrib akan tetapi pada kenyataannya belum masuk waktu Maghrib.

5. Orang yang mengira harinya itu 30 Sya'ban (belum masuk Ramadhan), akan tetapi pada kenyataannya sudah masuk Ramadhan.

6. Orang yang kemasukan air tanpa sengaja, akan tetapi dalam penggunaan air tersebut tidak dianjurkan seperti : Berlebihan saat berkumur & membasuh hidung saat wudhu', atau kemasukan air saat mandi biasa (bukan mandi sunnah/wajib).

C. Sesuatu yang masuk ke rongga badan dari 5 (lima) lubang yang terbuka tapi tidak membatalkan puasa itu ada 7 (tujuh) hal, yaitu :

1. Sesuatu yang masuk ke badan karena lupa.

2. Memasukkan sesuatu ke dalam tubuh dari 5 lobang tersebut sedangkan dia termasuk orang yang ketidaktahuannya itu dimaafkan seperti baru masuk Islam atau jauh dari Ulama'.

3. Orang yang memasukkan sesuatu ke badan karena dipaksa, akan tetapi ada syaratnya. (*Insya Allah akan dibahas setelah ini)

4. Ludah yang tertelan, dengan Syarat harus suci dan belum tercampur apapun. Atau tidak murni dan tidak pula suci ataupun tidak ditempatnya akan tetapi terlanjur susah baginya untuk membuang ludah tersebut maka tidak masalah.

5. Benda yang masuk berupa debu jalanan.

6. Benda yang masuk berupa hempasan tepung dan sejenisnya.

7. Benda yang masuk berupa lalat yang terbang dan sejenisnya.

* Masalah orang yang dipaksa membatalkan puasanya tapi tidak wajib mengqodho' itu syaratnya ada 5 :

1. Orang yang memaksa itu bisa mewujudkan ancamannya.

2. Orang yang dipaksa tidak mampu melawan atau lari ataupun minta tolong.

3. Prasangka orang yang dipaksa jika tidak melaksanakan perintah tersebut akan mendapatkan perlakuan yang ditakutkan/tidak diinginkan.

4. Tidak ada pilihan lain.

5. Ketika membatalkan puasanya tidak diiringi dengan Nafsu (keinginan) sendiri akan tetapi semata memenuhi paksaan tersebut.

D. Permasalahan seputar Puasa.

1. Jika ada orang sedang berpuasa sedangkan ia adalah anak kecil kemudian Baligh, atau orang yang sedang bepergian kemudian ia bermukim (tidak melanjutkan perjalanannya),atau orang tersebut sakit kemudian sembuh. Maka haram bagi mereka untuk membatalkan puasanya dan wajib menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sampai masuknya waktu Maghrib.

2. Jika ada orang Haid atau Nifas suci, atau orang gila menjadi sembuh, atau orang kafir masuk Islam di siang hari Ramadhan, maka dianjurkan (sunnah) bagi mereka untuk Imsak (menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sampai Maghrib). Dan tidak wajib Qodho' bagi orang gila dan kafir dalam keadaan tersebut.

3. Bagi orang yang Murtad jika kembali ke Islam maka dia wajib mengqodho' semua Puasa yang ia tinggalkan selama masa Murtadnya walaupun di saat Murtad ia sempat gila.

4. Ada kesalah-fahaman sebagian orang awam yang menyangka selama orang yang Adzan itu masih mengumandangkan Adzannya mereka masih meminum air dengan keyakinan waktu sahur masih diperkenankan. Padahal ini adalah kesalahan yang fatal, sebab Adzan itu menunjukkan sudah masuknya waktu Shubuh dan secara otomatis waktu sahur sudah habis. Jadi yang masih makan/minum di waktu adzan Shubuh berkumandang maka puasanya batal dan wajib Qodho'.

5. Jika ada seseorang yang wafat sedangkan ia mempunyai tanggungan Puasa Ramadhan atau Kaffarah, sedangkan selama hidupnya masih memungkinkan untuk melakukan itu semua akan tetapi tidak mengqodho'nya. Maka diperkenankan bagi keluarganya untuk mengqodho' setiap puasa yang ditinggalkan atau dengan mengeluarkan Fidyah 1 (satu) Mud setiap satu harinya.

6. Membatalkan Puasa Sunnah walaupun tanpa adanya Udzur itu diperkenankan, sedangkan membatalkan Puasa Wajib, Nadzar & Kaffarah itu Haram jika tanpa Udzur.

7. Puasa Wishol itu haram, yaitu dengan puasa 2 (dua) hari berturut-turut atau lebih tanpa berbuka walaupun dengan setetes air.

8. Jika membatalkan Puasa tanpa Udzur maka wajib mengqodho'nya secara langsung, sedangkan jika membatalkannya karena Udzur seperti sakit, bepergian atau lupa berniat maka kewajiban mengqodho'nya boleh kapan saja.

9. Jika kita melihat orang yang sedang berpuasa kok makan, maka kita lihat dulu kalau secara kasat mata (Dzahir) ia itu orang yang bertakwa maka dianjurkan (sunnah) bagi kita untuk mengingatkannya. Akan tetapi jika orang tersebut itu orangnya kurang takwa (mengentengkan) maka wajib bagi kita untuk mengingatkannya.

Disadur dari Kitab At-Taqriirot As-Sadiidah halaman 455-459 cetakan Dar Al-Mirats An-Nabawy. Karya Habib Hasan Bin Ahmad Al-Kaff salah satu Murid Habib Zein Bin Smith (Madinah).

Ditulis di Tarim, 5 Sya'ban 1436 H/23 Mei 2015
Oleh : Imam Abdullah El-Rashied, Pin BB 55F24D7C.
(Diambil dari situs www.media-islam.or.id)

Artikel Terkait

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bunga Kamboja

Website Berandaiklan.com Menggunakan Aplikasi Plugin Pasang Iklan Yang Lebih Baik

Alhamdulillah, untuk saat ini website http://berandaiklan.com telah menggunakan Plugin khusus untuk pasang iklan yaitu Another Wordpress Classifieds Plugin (AWCP). Plugin ini memiliki sifat interaktif dengan pemasang iklan sehingga para peminat iklan dapat menghubungi atau bertanya langsung mengenai iklan yang terpasang di web tersebut. Pemasang iklan juga dapat mengedit iklan dengan syarat mendapatkan kode edit yang dikirimkan melalui email. Karenanya pemasang iklan harus menggunakan email yang valid karena interaksi dalam iklan antara pemasang dan peminat dilapmirkan juga ke email. Semoga peningkatan fasilitas ini berguna bagi kita semua, amin.

Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut

Kabut tipis tertiup angin, membuka tirai senja makin dingin, rintik gerimis menyelimuti sepi, sepi sekali dalam helaan nafas birahi. Duh kacau sekali perjalanan ini, bagaikan perawan bepergian sendiri, takut berhenti, takut tak ada yang menemani, takut mati..... Padahal, Di ujung sana, di ujung pematang kehidupan, perjalanan berakhir pada sebuah persinggahan, surga atau neraka........ Kabut tipis tertiup angin, temaram senja semakin dingin, di ujung pematang lelaki tua semakin jauh menembus gerimis, dalam hatinya hanya ada satu teka teki, surga atau neraka akhir dari perjalanan ini. 14 Mei 2013 pukul 1:09

Jangan Putus Asa

Di media massa diberitakan beberapa ibu membunuh anaknya (kemudian bunuh diri) hanya karena khawatir tidak bisa membahagiakan anaknya. Di AS ada seorang bapak yang dikenal baik kemudian membunuh 2 putri kembarnya. Seorang psikolog di acara Oprah Winfrey mengatakan bahwa itu terjadi karena bapak tersebut menderita depresi. Diperkirakan 20% penduduk AS pernah menderita depresi. Yang paling berbahaya adalah jika penderita depresi sudah kehilangan harapan (hope) atau putus asa. Orang seperti ini bukan hanya bisa bunuh diri tapi juga bisa membunuh orang yang dia cintai. Dalam Islam kita dilarang putus asa dan harus beriman kepada takdir. Kita menerima semua ujian karena yakin itu semua sudah ditetapkan oleh Allah. Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat." [Al Hijr:56] Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhny

Galeri Foto Iqbal Sakit Usus Buntu

Arsip : Date: Mon, 28 Jan 2013 12:46:49 +0700 Subject: Ini Foto Iqbal Sakit Ini Foto Iqbal Sakit Usus Buntu di Rumah Sakit Dr Ashari Pemalang. Foto memiliki hak cipta, dilarang mencopy tanpa izin

Keajaiban Kebaikan

Jangan Pernah Remehkan Sekecil Apapun Kebaikan •JIKA engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia, barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akhirat. •Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah ia, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga. •Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga. •Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia, Barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia. •Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu. •Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali, maka tahanlah t

Goblognya Orang Yang Terpengaruh Isu Peperangan Sunni-Syi'ah

Tempo hari saya memposting status di fb yang mengulas "penyesalan" seorang temen yang menyesalkan mengapa negara indonesia tidak bergabung dengan aliansi militer beberapa negara islam di kawasan arab untuk memerangi teroris dari kalangan syi'ah terutama di Suriah dan Yaman. Saya katakan "GOBLOG" bagi orang yang masih percaya konflik di Suriah dan Yaman adalah konflik sektarian antara Sunni dan Syi'ah. Konflik itu tidak lebih dari konspirasi zionis israel dan AS untuk memecah belah kekuatan umat islam kemudian menguasai sumber daya alam yang melimpah di kawasan tersebut. Tak terima dengan ke"GOBLOG"-anku, diapun memutus pertemanan denganku. Haha, emang gue pikirin?

Kesetiaan

Sembilan kali musim hujan, keteguhanmu menyirami cintaku, sembilan kali musim kemarau, rindumu bersemi hanya untukku, lama sekali menatahkan bait rindu, lama sekali menunggu, lama sekali berharapan, lama sekali tiada jawaban, lama sekali tetap setia. Bahasamu adalah kalbu, diam dan cemburu, ceritamu adalah pandangan, kasih sayang dan air mata, kerinduanmu adalah lamunan, pujian dan untaian kembang. Sembilan kali musim hujan, sembilan kali musim kemarau, tapi jawabku hanya diam membisu, diam dingin bagai karang batu, bersandarkah aku pada yang lain ? Ya ! Berpalingkah aku pada yang lain ? Ya ! Tapi kalbu ini tak pernah berpaling, tak pernah berkeping- keping. Kasih, cintamu memang abadi, tapi aku tak dapat meridhoi, hatimu memang suci tapi aku tak terkendali, kau bagai maha dewi, bagaikan bintang maharani bagai bulan purnama, kembang melati. Kasih, kau memang suci menangisi hati berpaling ini, tapi kau tak kan pernah mengerti, kisah ini terbawa mati karena sesungguhnya aku tak berpali

Nasehat Orang Tua Yang Sederhana

Ada sebuah nasehat orang tua yang amat sangat sederhana sekali : "jangan mencubit kalau tidak ingin dicubit". Sebuah nasehat yang maknanya dalam sekali. Dan kalau dalam agama mungkin ini adalah bagian dari pelajaran adab. Sering kali kita menerima nasehat-nasehat kebaikan dari orang lain tapi di hati terasa kering, tidak membekas sama sekali bagaikan tertiup angin. Mungkin pemberi nasehat kurang ikhlas atau justru hati kita yang telah penuh dosa berkarat sehingga sulit menerima nasehat kebaikan. Andaikan penduduk sebuah negeri mampu mengamalkan nasehat ini tentu akan tercipta masyarakat yang baldatun thoyibatun wa robbun ghofur

Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka

Suatu hari, tahun 2001, saya bekerja serabutan di proyek di kampung sebelah, dekat jaraknya kalau naik motor, tapi lumayan jauh bila harus ditempuh dengan berjalan kaki, sekitar 1 jam. Hmm.......saya hanya memiliki sepeda mini yang amat "butut", satu-satunya, karena sepeda jengki warisan mertuaku sudah dijual sama istriku ke tukang rongsokan. Pagi berangkat jam 06.30, menuju proyek diiringi salam doa istriku dan "da.......da......." anak-anaku yang masih kecil. Saya selalu teringat wejangan ayah mertuaku agar selalu "hati-hati" dalam setiap i'tikad, perkataan, dan perbuatan, dan wejangan itu Insya Allah menjadi harta pusaka yang harus saya tunaikan. Entahlah......., hari itu saya pulang dari proyek dalam keadaan letih, saya-pun mengayuh sepeda mini "butut"-ku pelan-pelan dan di pinggir sekali, maklum, roda sepeda sudah halus, dan rem sudah blong, namanya orang kecil, pakai sepeda mini, jadi harus tahu diri. Ketika i