Suara tapak kaki perlahan jauh pergi,
meninggalkan lapak-lapak tua yang berderet di pinggir jalan,
tapi aroma molto masih melekat di sekelilingku berdiri,
meski tinggal sedikit,
aromanya perempuan paruh baya yang memakiku tadi.
"Apaan luh,
apa urusan luh,
memang siapa luh?" hardiknya.
Beuuh….,
masih terngiang- ngiang di kuping,
meski kupingku agak budeg sedikit,
tapi suara itu terdengar nyaring,
bagaikan gembreng terseret-seret,
dan seretannya menyayat hati.
"Tuh, jaga imanmu,
jaga martabatmu,
jaga Tuhanmu….." hardiknya lagi.
Duh,
yang ini benar sekali,
mengapa mesti sakit hati,
ah,
memang hatiku lagi sakit,
lagi merintih.
Aku masih tegak berdiri di depan lapak tua itu,
tetap tegar berdiri,
ketika pak tua penjaga warung menegurku, "mas, sudah subuh, bangun….."
aku tersentak,
ku buka ke dua mata perlahan,
deman dan menggigil entahlah perasaan apa,
di ujung gang terdengar alunan adzan,
mengajak seluruh manusia untuk menegakkan sholat.
Ya Allah,
ku sucikan NamaMu
dengan apa yang ku miliki.
--
© Copyright - All Rights Reserved
meninggalkan lapak-lapak tua yang berderet di pinggir jalan,
tapi aroma molto masih melekat di sekelilingku berdiri,
meski tinggal sedikit,
aromanya perempuan paruh baya yang memakiku tadi.
"Apaan luh,
apa urusan luh,
memang siapa luh?" hardiknya.
Beuuh….,
masih terngiang- ngiang di kuping,
meski kupingku agak budeg sedikit,
tapi suara itu terdengar nyaring,
bagaikan gembreng terseret-seret,
dan seretannya menyayat hati.
"Tuh, jaga imanmu,
jaga martabatmu,
jaga Tuhanmu….." hardiknya lagi.
Duh,
yang ini benar sekali,
mengapa mesti sakit hati,
ah,
memang hatiku lagi sakit,
lagi merintih.
Aku masih tegak berdiri di depan lapak tua itu,
tetap tegar berdiri,
ketika pak tua penjaga warung menegurku, "mas, sudah subuh, bangun….."
aku tersentak,
ku buka ke dua mata perlahan,
deman dan menggigil entahlah perasaan apa,
di ujung gang terdengar alunan adzan,
mengajak seluruh manusia untuk menegakkan sholat.
Ya Allah,
ku sucikan NamaMu
dengan apa yang ku miliki.
--
© Copyright - All Rights Reserved
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Plugin Wordpress Paling Baik
- Website Berandaiklan.com Menggunakan Aplikasi Plugin Pasang Iklan Yang Lebih Baik
- Lindungi Situs Pasang Iklan Anda Dari Duplicate Content Dengan Plugin Trash Duplicates And 301 Redirection
- Goblognya Orang Yang Terpengaruh Isu Peperangan Sunni-Syi'ah
- Ketika Jakarta Digoncang Bom
- Pasang Iklan Baris Gratis Di Situs Berandaiklan.com
- Sabda Pandhita Ratu
- Nasehat Orang Tua Yang Sederhana
- Keajaiban Kebaikan
Komentar