ketika aku baru turun dari musholla sehabis melaksanakan sholat subuh.
Embun-embun di pucuk daun menetes di pangkuan bumi yang lembab,
mengiringi semburat kemerahan mentari pagi.
Kudengar kicauan burung prenjak, burung kesukaan anakku yang kini kian
tumbuh dewasa.
Selama ini
semoga aku tak pernah menyesal
membiarkan anak-anakku bermain
membiarkan mereka mengekspresikan kebahagiaan sebagai anak ndeso
yang jauh dari kemegahan kota metropolitan, jauh dari cumbu rayu
perang, jauh dari politik adu domba para politisi.
Aku biarkan mereka bermain bersama teman-teman mencari jangkrik,
memancing dan mandi di kali, di iringi suara burung-burung, desir
angin gunung yang semilir, ku biarkan mereka mengeja bahasa alam, alam
yang masih perawan, bersama kupu-kupu mengarungi keindahan semesta.
Anakku,
bernyanyilah di negeri yang jauh dari perang
tentang damai dan kehidupan
jangan biarkan prenjak terbang sendirian
karena kehilangan kekasih tersayang.
Janganlah kau menjadi pembunuh
meski hanya seekor burung yang kecil
karena kecil itu amat berarti
karena kita juga makhluk yang kecil
dan terasing.
Anakku
bukankah kau tahu
mentari datang untuk menyinari
dan malam datang untuk engkau sukuri
adakah hari ini engkau mengerti
harapan orang tuamu setelah engkau besar nanti
jangan berputus asa
jangan menyerah
karena dunia itu
tak selebar telapak tangan.
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
Komentar