Matahari yang kemerahan di langit barat
pucat pasi disapu awan kelabu
akan hujankah malam mendatang
ataukah hanya mendung yang berkepanjangan
menemani jiwa-jiwa terlena
jiwa-jiwa pendurhaka..!
Maafkan Bunda
sampai saat ini kebaktianku hanya tuba belaka
meracuni samudra embun yang kau curahkan
hingga usiamu ditelan senja
hingga kulit dan daging kering kerontang
di saat lisanmu yang fasih berseru Astaghfirullah Astaghfirullah
di antara buah hatimu
masih ada yang menusuk jantungmu
bergelimang kemaksiatan
berlumur noda
dan tak pernah menyesal
tak pernah menyesal
sedikitpun.
Kapan Kau kan bahagia
di saat buah hatimu menggelengkan kepala
untuk sebuah keharuman doa...
Ibunda
maafkan...
[category personal]
[tags ibunda, air tuba, samudra, embun, maafkan]
--
CREATED BY :
MUHAMMAD SAROJI
Artikel Terkait
- Elang
- SETIAP KITA ADALAH PEMIMPIN
- HADITS TENTANG KEIMANAN
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
Komentar