Sepercik darah bidadari
membangunkanku dari mimpi
aku menangis
bidadari oh bidadari
inilah merah darahmu
yang kemarin aku lukai
sakit perih.
membangunkanku dari mimpi
aku menangis
bidadari oh bidadari
inilah merah darahmu
yang kemarin aku lukai
sakit perih.
Di puncak batu gunung ku cari matahari
hanya mendung memenuhi lazuardi
sebilah belatiku menancap di bumi
engkau tahu aku bukan seorang pemberani
apalagi sekedar membunuh diri
di balik awan bersembunyi gerimis
langit yang mendung seakan menangis
hujan pun turun membasahi bumi
tangis bidadari
meratap tiada henti.
....peperangan telah tiba !
Bidadari berteriak lantang sekali
aku menangis
bidadari oh bidadari
mengapa masih juga kau hitungi mimpi-mimpi
ingatlah cinta kasihku
bagai samudra tak pernah kering
bagai sungai selalu mengalir
meski aku bukan seorang pemberani...
Jakarta
27 November 1995
- -
Created By CentralSitus
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
Komentar