Dipandang kau berdiri
kibarkan nurani sunyi
mestinya ku sapa kau
dengan salam
atau sekedar basa-basi
tapi senja ini sengaja kudiamkan
agar kau mengerti
apa sebenarnya yang terjadi.
kibarkan nurani sunyi
mestinya ku sapa kau
dengan salam
atau sekedar basa-basi
tapi senja ini sengaja kudiamkan
agar kau mengerti
apa sebenarnya yang terjadi.
Kulihat bayangmu di cakrawala
mungkin senyummu seindah warna lembayung senja
tapi di sana tiada senyummu
bahkan tiada keramahanmu
diam membisu seperti batu bertafakur
dalam bimbangku, apakah kau milikku ?
Benar,
kau adalah milikku
tapi di hatimu bukan hanya aku seorang
sepetik cinta telah kau genggam
tapi separuh hatimu juga telah dipetik orang
ku lihat bayangmu di cakrawala
mungkin ada harapan kau adalah milikku seorang
tapi di sana hanya ada bayang-bayang kebimbangan
fatamorgana
tak dapat aku menjangkaunya.
Duh kekasihku
di senja ini sengaja kau ku diamkan
agar kau mengerti apa sebenarnya yang terjadi
tapi kau tetap tegar berdiri
mengibarkan nurani sunyi.
Bogor
21 September 1996
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
Komentar