debur ombak di pantai sesekali menelan suaramu
aku tak tahu apakah kau bernyanyi tentang kehidupan
karena kehidupan ini terlalu pahit untuk di nyanyikan.
Mestinya aku tergugah oleh merdunya suaramu
seperti kicau burung-burung kau merdu merayu
tapi itu senandung hanyalah alunan semu
kedamaian ku damba engkau tak tahu.
Dari jauh selalu ku dengar
kau bernyanyi...a....a...
tapi selalu debur ombak menelan suaramu
tapi aku tahu kau bersenandung tentang kehidupan
di mana yang sengsara tetap sengsara
yang tertindas makin tak berdaya.
Di mana ada kedamaian
bumi ini telah lama merdeka
sungguh pilu hati merasa
mengeluh di bumi persada nan hijau raya.
Ombak di pantai tetap menderu
dari jauh terbias warna biru
langkah kakiku makin jauh meninggalkanmu
meski kau tetap bernyanyi tiada jemu.
Aku tahu
tak sekedar nyanyian kau membaluti lukaku
tak sekedar air mata kau menghayati dukaku
apa yang selama ini aku dambakan
tak lain hanyalah kedamaian
hanyalah kedamaian,
itu saja.
Bogor
8 Juli 1997
--
Created By
Muhammad Saroji
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
Komentar