Bulan sabit bersinar di antara awan-awan putih
ketika aku terpaku di beranda sepi
malam ini sunyi sekali
tiada nyanyi jangkrik
tiada semilir angin
tiada dirimu, Bintang Maharani
Di manakah telaga cintaku
ke manakah biduk berlabuh
tiada aliran bengawan
kering kerontang
lapar kehausan
Bukankah lentera ini selalu menerangi
di saat kita berbagi cerita
tentang indahnya bulan purnama
tentang merdunya irama gelombang lautan biru
tentang wanginya bunga mawar
tentang sucinya cinta kita
Bintang Maharani
antara kehidupan dan kematian
menantimu kesetiaan abadi
cerita cinta ukirkan prasasti
membatu dan abadi
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
Komentar