Sang Penyair
bercerita dalam bayang-bayang
setitik rindu menjadi kidung doa
beralun tiap malam.
bercerita dalam bayang-bayang
setitik rindu menjadi kidung doa
beralun tiap malam.
Dalam kesendirian
rindu jadi bayang-bayang
kisah kasih mengisi jiwa
seakan jiwa saling memiliki
seakan dua jiwa bersatu abadi.
Sang penyair
bercerita dalam hayal
mencari kekasih abadi
tapi tak pernah sempurna.
Sang penyair
penuh harap
penuh cita-cita
sampai mati.
Bogor
14 Juli 1995
Created By CentralSitus
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
Komentar