Jiwa ragaku lelah
melangkah tak berdaya
berfikir tiada gairah
kepalaku pening
mataku berkunang-kunang
sekujur badan di landa demam
sedang hatiku menggigil kedinginan
engkau bilang, kasihan....
melangkah tak berdaya
berfikir tiada gairah
kepalaku pening
mataku berkunang-kunang
sekujur badan di landa demam
sedang hatiku menggigil kedinginan
engkau bilang, kasihan....
Aku mencari jawab, kapan aku merdeka
belenggu merangkul tanganku
beban pundak bertumpuk di pundakku
ketika hendak mencapai engkau
engkau kukuh berbenteng
ketika aku hendak naik ke puncak menara
engkau bilang, mungkinkah....
Aku pasrah
agar batin ini tenang
meski duka menyelimuti badan
tapi keresahan itu datang
bagai derasnya gelombang di lautan
menghempas jiwa ragaku
hingga aku kalah dan sia-sia
engkau bilang, biarlah.
Duh Gusti
kapan aku merdeka ?
Kosambi
karawang
29 Juni 1992
Artikel Terkait
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
Komentar