PRAHARA
Kapankah engkau kan kembali,
aku dendam,
dicengkramku sebilah pedang,
ingin benar nafsu puas menikam,
pada engkau biar hilang musnah.
Aku mencapai bisu,
racun dan darah telah tertumpah,
padahal itu lukaku,
karena tikaman sendiri,
disaat engkau beri saksi,
bahwa cinta adalah suci,
terlalu suci untuk sekedar aku nikmati.
@
Jakarta 6 januari 1992.
Artikel Terkait
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
- Di Manakah Keadilan?
- Cinta Dalam Perjalanan
- Puisi Patah Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
- Kenangan Di Pancawati - Karawang
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Rindu Nabi
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Selasar
- Sadar Tapi Tak Sadar
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Yang Celaka atau Kamu Yang Celaka
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku Tahu Jiwamu Menangis
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
Komentar