Perjalanan hidup seperti kereta
membawa kita ke tempat yang jauh
pada orang orang yang takut mati
karena kesombongan diri sendiri.
Seakan di bumi ini akan hidup abadi.
Padahal jika ALLAH kehendaki
tulang belulang yang telah hancur luluh
pun bisa dibangkitkan kembali.
Mengapa manusia tak peduli
pada kehidupan akhirat yang abadi
dengan ilmu dan teknologi
mengapa manusia tiada menggali kebenaran yang sejati.
Perjalanan hidup seperti kereta
terus melaju hingga jauh
jauh...
Tapi makin dekat
dengan tempat di mana kita berasal.
Pekalongan 31 maret 1990
Artikel Terkait
- Mutiara Hikmah
- Rindu Nabi, Rindu Rasulullah
- Berjalan Perlahan
- Khalwat
- Mendung, Suram dan Kelabu
- Ketika Kebenaran Diabaikan
- Mama, Keteguhan dan Kebenaran
- Kebahagiaan Hidup Diawali Dari Rumah
- Seraut Wajah
- Bermimpi Tentang Kebahagiaan
- Aku Ingin Mencintaimu Karena Allah
- Di Sini
- Kerinduan Al Qur'an
- Pengingkaran Orang Kafir Terhadap Kehidupan Akhirat
- Nasib
- Bangsa israel Adalah TERORIS Terbesar
- Hidayah dan kebebasan
- Keserakahan
- Meminta Itu Perintah
- Bersyukur Itu Indah
Komentar