.....lereng itu terbakar
hanguskan semuanya
walau banyak rintangan
musnah diterjang api.
hanguskan semuanya
walau banyak rintangan
musnah diterjang api.
Cahaya
tersibak di antara dua kegelapan, redup dan samar
menembus bilik kamar.
Tangis
tercurah di antara dua kesedihan, dulu dan sekarang
kalau tidak ada cinta
tentu pengorbanan tak ada.
Pengorbanan ?
Terlalu ringan diucap di lisan
dimanakah arif dan bijaksana dicampakkan
tangan ini mencarinya kembali di dalam lumpur comberan
kembali, tak mungkin bukan ?
Prasasti perjalanan telah terpahatkan
nurani merintih hanya bisa membaca
tanpa bisa merubahnya.
Cahaya,
adakah kan menyinari lagi
bila malam ini kembali kelam.
Ketika ada suara
aku tahu itu suara hatimu
seperti sebuah kata pinta
untuk meneteskan setitik embun
pada ilalang yang tak lagi rimbun.
....lereng itu telah terbakar
embun itu telah menguap
di terjang kegersangan.
Artikel Terkait
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kabut
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Binal
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Air Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Tuhanku
- Cinta Tak Selamanya Indah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Sekeping Hati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Desah Nafas Kecewa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Makan Itu Cinta!!!
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kecil, Hidup dan Mati
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Seraut Wajah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Embun Di Pelupuk Mata
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Doa Suci
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Aku
- Orang Tua
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
- Small Note The Prisoners : Here
- You
- Whole
- Negeri Impian
Komentar